Bogor – FORPRO terus mendorong pemanfaatan hasil ilmu pengetahuan dan teknologi untuk lebih dari sekadar pengakuan terhadap hasil-hasil riset. “Merupakan suatu kebanggaan bagi sebuah lembaga riset jika hasil karyanya diakui, diadopsi, dan diimplementasikan oleh para pihak,” kata Kepala Badan Litbang dan Inovasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Dr. Agus Justianto M.Sc, Selasa (14/7/2020).
Hal tersebut diungkapkan Kepala BLI saat pembukaan webinar Dialog Hilirisasi IPTEK Pengolahan Hasil Hutan bertajuk “Saatnya Mitra Bicara” yang digelar FORPRO. FORPRO sendiri merupakan bentuk branding dari Puslitbang Hasil Hutan dalam memperkenalkan produk-produk risetnya.
_____________________________________________________________________
BACA JUGA: Tantangan Inovasi Pemanenan Hasil Hutan
_____________________________________________________________________
Dr. Agus memaparkan, bahwa dalam komersialisasi Iptek, peran mitra sangatlah penting. “Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi lebih lanjut dalam skala usaha merupakan salah satu bukti Tingkat Kesiapterapan Teknologi yang tinggi,” jelasnya.
Dr. Agus Justianto MSc.
Tema “Saatnya Mitra Bicara” dipilih guna menjaring berbagai harapan mitra dan calon pengguna agar ilmu pengetahuan dan teknologi, serta kegiatan litbang yang dilaksanakan tepat sasaran dan mampu menjawab permasalahan yang dihadapi.
“Iptek tidak akan berarti maksimal, jika tidak diikuti dengan komersialisasi menjadi sebuah inovasi,” lanjutnya.
Dalam pertemuan ini, Agus menggarisbawahi pentingnya pemasaran produk iptek. “Marketing produk Iptek sangat penting dan dapat mendorong pengguna dan calon pengguna mengenal dan akhirnya mengadopsi Iptek yang ditawarkan” tukasnya.
_____________________________________________________________________
BACA JUGA: Solusi Mikroba untuk Reklamasi Lahan Tambang
_____________________________________________________________________
Agus menegaskan bahwa keberhasilan marketing akan menjadikan sebuah hasil karya litbang berdaya guna dan mampu memberikan multiplier effect positif yang berkontribusi dalam pengelolaan sumber daya dan peningkatan perekonomian masyarakat.
Pelaksana Tugas Kepala Puslitbang Hasil Hutan, Dr. Wening Sri Wulandari menyatakan FORPRO sengaja membuat tajuk dialog “Saatnya Mitra Bicara” didasari keinginan untuk banyak mendengar pengalaman mitra yang telah mengadopsi Iptek pengolahan hasil hutan.
“Kami ingin mendapatkan masukan, dan mendengar keinginan pengguna terhadap karya-karya P3HH ke depan,” ujar Wening.
Dr. Wening Sri Wulandari
Halaman berikutnya: Adopsi dan kontrak kerja...